Sabtu, 09 April 2022

Dinas Pariwisata Makassar Dinilai OPD yang Paling Siap Adopsi Konsep Metaverse

Tags



Nuansa Terkini Makassar, - Inovasi Dinas Pariwisata Makasar dianggap paling mantap untuk menuju Makassar Kota Metaverse.

Hal itu telah disampaikan Wali Kota Makassar Danny Pomanto di berbagai kesempatan, termasuk saat rakorsus beberapa waktu lalu.

"Yang siap menghadapi metaverse dilihat dari responnya saat finalisasi, yang pertama Dinas Pariwisata," ucap Danny Pomanto, Minggu (20/3/2022).

Lalu apa sebenarnya inovasi dari Dinas Pariwisata Makassar yang dipuji Danny?

Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Muhammad Roem mengatakan, untuk konsep pengembangan metaverse, Dispar akan menjadikan metaverse sebagai salah satu ajang untuk berpromosi.

Tujuannya, untuk mendekatkan calon wisatawan yang hendak masuk ke Makassar.

"Sebelum datang ke Makassar mereka sudah tahu harus kemana, atraksi apa yang ada, makan dimana dan ingredients yang ada di menu tradisional kita mereka sudah tahu," ucapnya.

"Sehingga mulai dari destinasi sampai dengan menonton konser mereka sudah didekatkan dengan konsep metaverse ini," sambungnya.

Metaverse ala Dispar Makassar dinamai smart tourism metaverse.

Untuk mendukung hal tersebut, ada tiga inovasi yang digarap Dispar Makasar.

Untuk mendukung hal tersebut, ada tiga inovasi yang digarap Dispar Makasar.

Pertama, Turatea (tourism labour integrated data), aplikasi yang menghimpun data-data kepariwisataan dan ekonomi kreatif.

Kedua, aplikasi Karaeng (komunitas kreatif kota daeng), aplikasi ini untuk menjangkau 17 sektor ekonomi kreatif di Makassar.

"Jadi semua data tinggal dicari dengan aplikasi ini, misalnya saya bergerak di UMKM apa, ini juga akan menjadi data oleh pemerintah pusat ketika melakukan pelatihan di Makassar," paparnya.

Aplikasi ketiga adalah Sotta'ma (smart tourism Makassar).

"Ini aplikasi pengembangan, dengan mendownload ini orang menjadi sok tahu dan pintar tentang Makassar," ujarnya.

Pada dasarnya kata Roem, Dispar mengkoordinatori dua program besar, yakni di penataan destinasi wisata dan cagar budaya berbasis IT.

Serta penguatan city branding dan peningkatan festival MICE bulanan dalam skala nasional dan internasional.

"Jadi kami akan menata kampung wisata Lakkang, serta penggunaan Aplikasi dan QR Code terkhusus Augmanted Reality (AR) di patung sejarah di Panlos," ulasnya.

Tak hanya itu, Roem juga memaparkan bagaimana OPD yang dipimpinnya bisa menjadi supporting pencapaian visi misi Pemkot.

"Kemungkinan ada 9 ribu hingga 10 ribu UMKM terlibat dalam pengembangan pemasaran 10 hotel di Makassar," ungkapnya 

Selanjutnya, pengembangan startup lorong dengan pelatihan pengembangan aplikasi untuk 750 orang.

Pihaknya juga akan memfasilitasi 100 hotel dan travel agent untuk melakukan sales mission/table top di kota-kota luar Sulsel.

Ini bertujuan untuk mewujudkan visi misi Pemkot menuju target PAD Rp2 triliun.

"Nanti juga akan ada festival bakat, kurang lebih 300 anak lorong yang terfasilitasi, serta 10 ribu skill training gratis dengan memberi 550 sertifikasi kompetensi untuk tour guide yang akan mendirect kegiatan di lorong wisata," paparnya. (*).