Nuansa Terkini Makassar, - Dinas Pariwisata Kota Makassar telah menyusun rencana untuk pengembangan pariwisata Makassar yang lebih baik.
Ada empat program besar yang akan dijalankan tahun ini, antara lain pengembangan industri destinasi dan pariwisata, program pengembangan manusia pariwisata dan ekonomi kreatif.
Selanjutnya pengembangan ekonomi kreatif, hingga pengembangan pemasaran.
Pola yang dilakukan untuk menambahkan destinasi, ialah berbasis Community Best Tourism (CBT) dimana masyarakat yang melakukan aktivitas kepariwisataan.
"Mereka yang mengelola, supaya mereka juga menjaga ekosistem atau lingkungan sekitarnya supaya terjadi sustainable tourism," jelasnya.
Roem menjelaskan, konsep sustainable tourism sudah menjadi isu global.
Dimana semua masyarakat turut serta menjaga lingkungan agar berkelanjutan dan bisa dirasakan oleh generasi penerus.
"Kita perlu mengedukasi, misalnya kalau jalan-jalan ke Losari, Akkarena, Pantai Biru, harus menjaga lingkungan di sana, dimulai dari hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan," paparnya.
"Cuma yang sulit yang ada di pulau karena kita harus mencarikan perahu sampah yang bisa memberikan layanan dari pulau ke darat," ujarnya.
Tak hanya itu, Dinas Pariwisata juga akan membekali sertifikasi kompetensi kepada pelaku industri pariwisata.
Sementara untuk pelaku ekonomi kreatif akan dikolaborasikan dengan beberapa SKPD, seperti dinas pemuda dan olahraga, dinas kebudayaan.
Pelaku ekonomi kreatif akan diberi ruang melalui kegiatan kepariwisataan.
Setidaknya, ada 45 event yang akan dibuat di Makassar sepanjang tahun 2022 dan akan menjadi momentum pelaku ekonomi kreatif untuk berkarya.
"Misalnya seniman, anak band, MC yang banyak dirumahkan, tahun ini kita akan mulai bergerak untuk melakukan pemilihan ekonomi," ulasnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan launching kalender event.
Hal tersebut menandakan kebangkitan industri event termasuk wisata budaya, olahraga, dan lainnya.
"Sudah ada tanggalnya, kapan, jadi para calon wisatawan sudah bisa melihat event apa yang akan didatangi," pungkasnyaKarena masih dalam suasana pandemi, tentunya event tersebut akan digelar secara hybrid, daring dan luring.
Sementara untuk program pemasaran kata Roem dikemas menggunakan pola advertising, branding, dan selling. (*)