Kamis, 22 Juni 2023

Ketua DPRD Makassar Gelar Diskusi Bersama Sejumlah Organisasi Makassar

Tags


Nuansa Terkini Makassar, -  Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo menggelar diskusi dengan sejumlah organisasi mahasiswa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Diskusi yang mengangkat tema Bincang Tokoh itu digelar di Baruga Karaeng Matoayya, Rujab Ketua DPRD Makassar, Jl Hertasning Makassar, Rabu (21/6/2023) malam.

Rudianto Lallo memfasilitasi diskusi tersebut dengan menghadirkan mantan aktivis reformasi 1998 Willy Aditya.

Jika sebelumnya Kader NasDem itu menghadirkan Pius Lustrilanang yang memberikan orasi terkait reformasi di hadapan peserta jalan sehat, kali ini Willy Aditya yang juga mantan aktivis 98 yang memberikan pemikirannya di hadapan aktivis mahasiswa di Makassar.

Diskusi Bincang Tokoh tersebut dipandu langsung Susuman Halim dan dihadiri sejumlah peserta dari berbagai organisasi kemahasiswaan, aktivis Cipayung, PMKRI, HMI, KNPI, LMND, GMNI, LIDMI, NU, Muhammadiyah, IKA Alumni Unhas Makassar.

Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo mengatakan, dirinya sengaja menggelar diskusi antara mahasiswa dengan tokoh mantan aktivis mahasiswa 98 untuk memberikan edukasi bagi mahasiswa sebagai kaum intelektual tentang dinamika kebangsaan.

“Ya Saya mau mencoba mengedukasi anak-anak kita, adik-adik kita yang memilih jalan sebagai aktivitas kampus. Dan saya juga sengaja mengundang teman-teman dari kampus dan organisasi aktivis untuk hadir mengikuti diskusi tentang kebangsaan ini, dan saya coba menjadi fasilitator di sini dengan mencoba menghadirkan beberapa tokoh nasional, tokoh pergerakan selama ini dikenal publik dikenal oleh adik-adik kita datangkan ke Makassar,” ungkap RL sapaan akrab Rudianto Lallo

RL menyebut melalui diskusi yang bertemakan bincang tokoh ini diharapkan ada ilmu atau pun gagasan ide yang dapat ditransfer kepada adik-adik mahasiswa.

“Yang dapat memberikan energi, gerakan, bagi adik adik kita, anak-anak kita aktivis kampus di Makassar seperti yang terjadi kita diskusi bersama saling berbeda pendapat kita mau memulai dari sini rumah rakyat (rujab). Apalagi kebetulan saya juga aktivis jadi baguslah,” terangnya.

Adapun materi diskusi dari Willy Aditya, dia menyampaikan bahwa wakil rakyat saat ini kekurangan sosok penggerak sebab aktivis mahasiswa alergi dengan partai.

“Secara historis partai itu mayoritas isi kaum pergerakan, nah sekarang kaum pergerakannya minoritas itu yang menjadi konsen saya. Jadi kenapa? karena aktivis-aktivis mahasiswa sekarang alergi dengan partai,” ujar Willy.

Anggota DPR RI ini juga mengungkap terkait sejauhmana hasil pasca reformasi 1998. Salahsatunya, adalah partai politik yang saat ini dibentuk mengawal kesejahteraan rakyat.

“Kalau ditanya apa capaian reformasi, partai politik itu anak kandung dari reformasi. Kedua kebebasan pers, sebagai pilar demokrasi,” ungkap Willy

Willy lanjut menjelaskan bahwa partai merupakan kendaraan atau alat perjuangan yang mestinya dikendalikan oleh aktivis sebagai orang yang biasa hidup memperjuangkan hak rakyat.

“Secara asbabun nuzul partai itu kan alat perjuangan, kalau alat perjuangan tentu mereka yang biasanya berjuang membela hak-hak warga negara, membela agenda kewarganegaraan yang harusnya mengurus itu. Bukan artinya kita diskriminatif. Tidak,” katanya.

Lebih lanjut, Willy berharap jika kursi parlemen didominasi oleh para aktivis. Sebab kalau dominan tentu aura pergerakan akan terlihat.

“Kalau itu dominan teman-teman bisa bayangkan aura pergerakannya,” terangnya.