Nuansa Terkininet Mekkah - Suasana setelah Sholat Dhuhur hari ini (Minggu, 2 September 2018) yang digelar di Mushollah Hotel Masaat Al Aseel yang menjadi pemondokan seluruh Jemaah Kloter 14 UPG diwarnai dengan isak tangis dan penuh keharuan, jabat tangan serta pelukan sebagai tanda saling memaafkan setelah hampir 40 hari bersama sama di dua kota suci madinah dan mekkah melaksanakan Rukun Islam yang kelima.
Hal tersebut dikarenakan hari ini merupakan jadwal pertemuan terakhir antara seluruh Petugas Kloter dan Seluruh Jemaah Kloter 14 UPG sebelum memasuki masa pemulangan ke seluruh tanah air yang rencananya akan diberangkatkan dari Hotelnya pada tanggal 5 September 2018 pukul 21.30 WAS, dan rencana tiba di tanah Air dalam hal ini embarkasi Makassar pada tgl 6 September 2018 pukul 22.00 WITA, jelas Mawardy Siradj selaku Ketua Kloter 14 UPG.
Pertemuan tersebut selain membahas mengenai informasi penting terkait hal hal tekhnis persiapan pemulangan jemaah kloter 14 UPG, manasik ibadah terkait Tawaf Wada' oleh Pembimbing Ibadah Kloter H. Muh. Nur serta manasik kesehatan oleh dr. Benny Novrianto, di pertemuan itu juga diadakan simulasi proses pemulangan, mulai dari informasi terkait keselamatan penerbangan khususnya menyangkut aturan maskapai penerbangan internasional atas barang bawaan jemaah haji.
Disampaikan juga bahwa khusus kloter 14 UPG jadwal penimbangan barang atau koper bagasi akan dilangsungkan pada tanggal 4 september 2018 pukul 11.00 WAS di lobby Hotel, karenanya ketua kloter berharap koper bagasi sudah dikumpul di lobby hotel paling lambat jam 08.00 WAS pagi dan diatur berdasarkan Rombongan, tambah Mawardi.
Dalam pertemuan simulasi jelang pemulangan itu juga disepakati bahwa 12 jam sebelum meninggalkan hotel menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah seluruh jemaah dipastikan sudah selesai melaksanakan Tawaf Wada', dan tidak ada lagi yang meninggalkan hotel untuk mengantisipasi tidak ada lagi jemaah yang tercecer atau terpisah dari rombongan regunya, tegas Wardy.
Selain itu, disepakati juga bahwa Para ketua Regu dan Rombongan akan mengumpulkan seluruh Passpor jemaah 2 jam sebelum mendarat ke Embarkasi Makassat dan kesepakatan uniknya adalah dimana seluruh jemaah dilarang menggunakan parfum berlebih sebelum naik ke pesawat dan saat di pesawat demi kenyamanan seluruh penumpang, Tambahnya.
Sedangkan mengenai jadwal Tawaf Wada' disepakati dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok pertama adalah jemaah yang berkebutuhan khusus seperti yang menggunakan kursi roda. Kelompok jemaah ini akan dibawa di tahap pertama yakni 2 hari sebelum jadwal pemulangan dan akan dikoordinir dan didampingi langsung oleh petugas Kloter, sementara untuk kelompok kedua yakni yang masuk kategori lansia tapi masih mampu berjalan akan dipandu tawafnya sehari sebelum pemulangan, dan Sementara jemaah diluar kedua kategori diatas digolongkan jemaah sehat dan mandiri diberikan kesempatan sampai batas 12 jam sebelum pemulangan, yang inti dari pembagian kelompok ini adalah mengantisipasi kemungkinan adanya jemaah yang tercecer atau ghaib dan belum melaksanakan tawaf wada' nya papar Ketua Kloter.
Diakhir pertemuan salah seorang ketua Rombongan yaitu H. Muh. Zakir yang juga anggota DPRD asal Papua Barat tampil mewakili jemaah menyampaikan terima kasih dan apresiasi positifnya kepada seluruh petugas kloter baik TPHI, TPIHI dan TKHI serta TPHD yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh jemaah, meskipun para petugas kloter ini mengorbankan kesehatan dan kesempatannya untuk memperbanyak ibadahnya di dua masjidil haram. Kami mewakili para jemaah juga menyampaikan maaf setulusnya bila ada perkataan maupun perlakuan kami selama di tanah suci, kami tidak mampu lagi membalas besarnya perhatian dan pelayanan para petugas, hanya doa yang terbaik yang kami mampu berikan semoga para petugas kloter kita ini diberikan kesehatan, keberkahan umur serta harapan agar mereka bisa kembali bertugas ke tanah suci melayani jemaah indonesia lainnya sebagaimana mereka melayani kami selama ini, tutur pak H. Zakir terbata bata.
Pak H. Zakir juga menyampaikan apresiasi positif kepada pemerintah indonesia atas fasilitas pelayanannya selama melaksanakan ibadah haji tahun ini, kami bersyukur diberikan perhatian lebih dari pemerintah, kami hanya berharap semoga tahun tahun sebelumnya bisa lebih meningkat lagi, minimal sama yang kami radakan tahun ini, kami sungguh dimanjakan dengan fasilitas dan pelayanan, pungkas H. Zakir.
Jumlah jemaah kloter 14 UPG awalnya seban6ak 453 orang, tapi saat ini hanya berjunlah 452 orang karena 1 orang jemaah meninggal dunia di pemondokan Mekkah sebelum memasuki masa ARMINA karena serangan Jantung yakni ibu Aty Yuliana Kasmidi asal Manokwari Papua Barat, 1 orang Tanazul Keluar ke Kloter 04 UPG dan 1 orang Tanazul Masuk dari kloter 16 UPG. (*)
Editor | Nuansa Terkini.net | Dina