Jumat, 16 Agustus 2019

Tags

Kiprah Andi Tenri Palallo dan Tragedi  Dunia Anak


Nuansa Terkini Makassar, - Andi Tenri Palallo sehari-hari melayani pelbagai kasus ihwal perempuan dan anak di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kota Makassar.

Selasa, 23 Juli 2019 dirinya mengantarkan Kota Makassar menjadi satu-satunya di Indonesia Timur memperoleh predikat Nindya pada penghargaan Kota Layak Anak (KLA) tahun 2019.

Berdasarkan hierarki penghargaan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang setiap tahun diadakan pada kegiatan KLA, dari rendah ke tinggi, dimulai dari Pratama, Madya, Nindya, Utama, dan KLA.

Dari seluruh kota di Indonesia hanya 23 kota yang berhasil mendapat predikat Nindya.

Lebih Istimewa lagi, penghargaan tersebut berhasil mengangkat citra Kota Makassar sebagai bagian dari Kota Peduli Anak.

Selain itu, Predikat Nindya merupakan sejarah baru bagi Kota Makassar. Pasalnya, pada penghargaan serupa, tahun 2017-2018 Kota Makassar hanya mendapat Predikat Madya.

Sejak 1 April 2016, dia mulai menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kota Makassar.

Namun, berbeda dari kebanyakan pejabat yang menjadikan kantor sebagai tempat bekerja, dirinya justru mengubah ruang kerjanya di Balai Kota Makassar menjadi ruang bermain anak.

“Saya mau kerja apa di situ, apalagi berlama-lama, sementara tuntutan pekerjan mengharuskan saya berada di pemukiman warga melakukan sosialisasi tentang Kota Layak Anak,” kata Tenri kepada terkini.id di P2TP2A, Jalan Anggrek Raya, Jumat Malam, 26 Juli 2019. Makassar Raih Kota Layak anak, DPPPA: Kita Penuhi Hak Anak

Perempuan Kelahiran Lamakojo, 12 April 1968 mengatakan, hanya bertandang ke kantornya pada waktu tertentu, seperti hari Senin, Rabu, dan Jumat untuk menggelar rapat, setelah itu langsung bekerja di lapangan.

Kendati begitu, ia menyebut selalu mengupayakan datang setiap hari namun dengan waktu yang tak lama.

Adalah P2TP2A, tempat dia kerap terjaga dan tak pulang ke rumahnya, dia mengatakan hal itu sering kali terjadi ketika ada kegiatan.

Sekadar contoh, dia menginap selama dua Minggu saat persiapan Hari Anak Nasional yang berlangsung di Benteng Rotterdam, Makassar, Jumat – Senin, 19-22 Juli 2019.

Tempat kerjanya saat ini menjadi rumah kedua baginya. Kala orang-orang pulang ke rumah pada pukul 04:00 Wita untuk mengistirahatkan tubuh dari rutinitas waktu normal bagi pejabat ASN Tenri justru membaca, mempelajari berkas pengaduan yang menumpuk di ruangannya.

Di waktu normal, dia seringkali pulang kerja pada kisaran pukul 20:00-24:00 Wita. Bagi Tenri, pekerjaan yang dihadapinya saat ini sudah menjadi bagian kehidupan itu sendiri.

Pencapaian Tenri

Selama menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Tenri telah menorehkan banyak prestasi bagi kemajuan Kota Makassar. Dari data yang berhasil dihimpun terkini, berikut pencapaian Tenri selama mengepalai DP3A.

1. Mendapat Anugrah Parahita Ekapaya (APE) Tingkat Madya (2016)
2. Juara Dua Peningkatan Peran Keluarga Menuju Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (P2K3) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (2016)
3. Juara 1 Penigkatan Peran Keluarga Menuju Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (P2K3) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (2017)
4. Kota Layak Anak (KLA) Tingkat Madya (2017)
5. Juara 1 Peningkatan Peran Keluarga Menuju Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (P2K3) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (2018)
6. Kota Layak Anak (KLA) Tingkat Madya (2018)
7. Kota Layak Anak (KLA) Tingkat Nindya (2019)


Sebelum memantapkan diri terjun ke dunia pemerintahan di usia 29 tahun (1997), Tenri tengah menggeluti dunia jurnalistik lebih dulu pada usia 20 tahun (1988). Ia selalu menganggap bahwa menulis adalah candu.

“Sekali kau menulis, kau akan selalu ingin melakukannya,” ungkapnya.

Setelah dua tahun menjadi wartawan di salah satu harian terkemuka di Makassar, Tenri menjadi inisiator kemandirian anak kurang beruntung di Institute Saribattang.