Nuansa Terkini Makassar, - Tim penjaringan PP KKT Jeneponto tentang pembentukan pengurus wilayah KKT Sulawesi Selatan telah menyelesaikan tugasnya dengan menetapkan Alamsyah Sahabuddin sebagai Ketua Terpilih.
Penetapan Camat Tallo itu dilaksanakan pada rapat tim penjaringan yang dipimpin langsung Dr. Abd. Haris Hamid Kr. Rewa selaku ketua tim yang berlangsung di Cafe Masagena, Makassar, Rabu, 02 Agustus 2023.
Abd. Haris Hamid mengatakan bahwa rapat tim ini dalam rangka memfinalisasi hasil penjaringan yang dilakukan beberapa waktu lalu, kemudian ditentukan satu nama sebagai ketua/formatur terpilih.
"Ini adalah dalam rangka memfinalisasi beberapa nama yang kita jaring sebagai calon ketua PW KKT Sulawesi Selatan. Alhamdulillah, hari ini kita bermufakat untuk menetapkan saudara Alamsyah Sahabuddin sebagai ketua terpilih dan akan dibantu empat orang mied formatur yaitu Ibnu Hajar Yusif, Emil Yudianto, Aminuddin dan Rusdi Rumbia" . Tutur mantan wakil rektor unibos tersebut.
Karaeng Rewa menambahkan ketua terpilih agar segera membentuk konposisi kepengurusan agar bisa berakselerasi dalam kerja- kerja organisasi.
"Kita berharap bahwa setelah penetapan ini, formatut yang terpilih segera membentuk kepengurusan PW KKT Sulawesi Selatan untuk selanjutnya segera melakukan pelantikan dalam rangka mengkselerasi kerja- kerja organisasi ini". Tegasnya.
Sementara, Alamsyah Sahabuddin yang juga turut hadir dalam rapat menyambut baik atas keputusan tim lima yang menetapkan dirinya sebagai ketua terpilih.
"Pertama, saya berterima kasih atas keputusan rapat tim lima ini, karena memberikan amanah ini. Mudah-mudahan wadah ini menjadi wadah silaturahmi dan payung pemersatu masyarakat turatea di sulawesi selatan pada umumnya". Imbuhnya
Lebih jauh Anca - sapaan akrab Alamsyah mengharapkan semua pihak untuk bisa bersinergi dan berkolaborasi dalam membesarkan organisasi paguyuban ini.
"Pada dasarnya kita siap bersinergi dan berkolaborasi dan baik untuk semua". Tutup mantan camat makassar itu.
Hadir dalan rapat adalah Ketua biidang media Attock Suharto, Dr. Basri Ewa, Ibnu Hajar Yusuf dan Ismail Aristo.
