Nuansa Terkini Sulbar, - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Barat laksanakan kegiatan Obrolan Santai Bank Indonesia Bareng Media (OSBIM) Rabu 27-Maret 2024 bertempat di Kafe DAP Jln.RE.Martadinata Mamuju yang dirangkaikan dengan Buka Bersama (BUKBER).
Gunawan Purbowo yang selaku kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Barat memaparkan Perkembangan Ekonomi Sulawesi Barat di depan puluhan Wartawan dari berbagai Media yang hadir dalam acara Obrolan Santai Bank Indonesia Bareng Media (OSBIM) Gunawan Purbowo mengatakan.
Pertumbuhan Ekonomi Sulbar triwulan IV 2023 mencapai 4,44 %(yoy) atau lebih rendah dari triwulan III 2023 sebesar 6,91 %(yoy).
Perekonomian Sulbar tercatat tumbuh positif sebesar 4,44 %(yoy) atau lebih rendah dari pertumbuhan nasional sebesar 5,04 %(yoy)Pada triwulan IV 2023.
Dari sisi permintaan,deselarasi disebabkan oleh penurunan kinerja pada Komponen Ekspor dan investigasi seiring dengan kecenderungan para eksportir untuk melakukan pengalihan dari pasar ekspor ke pasar domestik (respon dari penurunan harga global komoditas CPO)dan menurunnya arus inflow infestasi baik dari penanaman Modal Dalam Negeri(PMDN) maupun penanaman Modal Asing (PMA).
Berikutnya dari sisi Lapangan Usaha(LU), perlambatan pertumbuhan Ekonomi Sulbar pada triwulan IV 2023 dipengaruhi oleh LU Pertanian dan LU Kontruksi sejalan dengan perlambatan produksi TBS kelapa sawit, penurunan pertumbuhan produksi padi akibat iklim kering EL NINO,dan growth realisasi pengadaan semen yang lebih rendah(23,23 %(yoy) pada triwulan III 2023 VS 0,35 %(yoy) pada triwulan IV 2023, menurut Asosiasi Semen Indonesia).
Sebagai catatan, struktur perekonomian Sulbar dari sisi LU didominasi oleh LU Pertanian dengan pangsa 43,90 %,LU Industri Pengolahan 11,23 %,LU Perdagangan 9,67 %,LU Konstruksi 8,34 % dan LU Administrasi pemerintah 6,43 %.
Lebih lanjut Kata Gunawan Purbowo Pertumbuhan Ekonomi Sulbar pada tahun 2023 sebesar 5,25 %(ctc),lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Ekonomi Sulbar tahun 2022 sebesar 2,31 %(ctc).
Dari tahun 2020 hingga 2022 (saat dan pasca pandemi), pertumbuhan Ekonomi Sulbar selalu berada dibawah nasional Hal tersebut berbeda jika dibandingkan tahun 2018-2019 yang mana pertumbuhan ekonomi Sulbar selalu berada di atas nasional.Kondisi ini menunjukkan tingkat percepatan pemulihan ekonomi daerah masih lebih lambat dibandingkan Nasional, utamanya karena adanya pembatasan ekspor CPO pada April -Mei 2022 sehingga menahan laju pertumbuhan LU Industri Pengolahan dan Komponen Ekspor.
Namun berdasarkan Pangsa LU pada 3 tahun terakhir, LU Pertanian,LU Industri Pengolahan dan LU Perdagangan menjadi sumber utama pertumbuhan Ekonomi Sulbar, menimbang Sulbar menjadi produsen padi terbesar keempat di Pulau Sulawesi (angka sementara 294 ribu GKG-ton pada tahun 2023 menurut BPS) dan memiliki perkebunan kelapa sawit yang relatif luas.selain itu Sulbar menjadi lokasi dengan tingkat kapasitas pengolahan produk turunan CPO (stearin,olein,dan PFAD)yang tinggi.
Sementara itu jika ditinjau dari pangsa pengeluaran, konsumsi Rumah Tangga, Investasi, konsumsi Pemerintah dan Ekspor secara umum berkontribusi positif sebagai penyumbang pertumbuhan sejalan dengan masih besarnya peran APBD dan APBN serta ekspor CPO terhadap ekonomi daerah. Dan untuk Perkembangan Sistem Keuangan Sulbar.
QRIS sebagai sistem pembayaran Digital di Sulbar terus menunjukkan peningkatan, meskipun realisasinya masih terendah di Sulawesi.
Kemudian penambahan pengguna baru QRIS di wilayah Sulbar selama tahun 2024 tercatat sebanyak 2,648 orang.secara keseluruhan total pengguna QRIS di Sulbar semenjak launching adalah sebesar 85,338 pengguna QRIS.
#jika dibandingkan pada kawasan Sulawesi,Ambon dan Papua (Sulampua) jumlah pengguna baru QRIS di Sulbar menempati peringkat 9 dari 10 provinsi di kawasan Sulampua sampai dengan Februari 2024.pungkasnya.
Lapaoran : Irwan