Nuansa Terkini Makassar,- Pembina Yayasan STIKES Mega Resky Makassar, Dr. H. Alimuddin, SH, MH, M.Ken, Melaksanakan kegiatan Silaturahmi Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Turatea (KKT) dan buka puasa bersama Dengan PJ Bupati Jeneponto Bapak Junaedi yang dilaksanakan di gedung auditorium Universitas Mega Rezky (Unimerz) Makassar. Sabtu malam (23/2) Universitas Mega Rezky Jl. Antang Raya.
Kegiatan silaturahmi tersebut di hadiri oleh Pembina Yayasan STIKES Mega Resky Makassar, Dr. H. Alimuddin, SH, MH, M.Ken, Rektor Universitas Megarezky (Unimerz), Prof. Dr. Anwar Ramli, SE., M.Si, Penjabat Bupati Jeneponto, Junaedi B,S.Sos,MH, dan pengurus Kerukunan Keluarga Turatea (KKT).
Dalam pertemuan itu, Pejabat (Pj) Bupati Jeneponto, Junaedi B,S.Sos,MH. menyampaikan Banyak restoran tidak bayar pajak 3,8 persen, untuk perekonomian nya. pertanian di Kabupaten Jeneponto sangat kuat sekitar 15 persen, bbh yang di peroleh di Kabupaten Jeneponto 10 milyar,
Menurutnya sejumlah toko ritel dan toko usaha bahan campuran di bumi Turatea tidak membayar pajaknya ke pemerintah daerah.
“Pendapatan Asli Daerah (PAD) kami di Jeneponto hanya Rp. 23 milyar. Dengan angka itu tentu hanya mengurus 1 SKPD yang ada, ini sangat miris,” ujarnya
Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat di Kabupaten Jeneponto dalam membayar retribusi pajak.
“Perlunya keterlibatan pengurus di KKT dalam mengedukasi warga di kabupaten jeneponto untuk taat pajak. Ini kan semata-mata untuk pembangunan disana,” kata Junaedi yang juga Kepala Biro (Karo) Perekonomian dan Administrasi Pembangunan (Ekbang) Setda Sulsel itu.
“Banyak tempat usaha disana tidak taat pajak. Salah satu contohnya toko ritel seperti Alfa dan sejenisnya, coba lihat prin struk belanja Alfa, itu NPWP perusahaan ritel terbesar di indonesia. NPWP nya di Jakarta, kita dapat apa di jeneponto, sementara kita itu membutuhkan pendapatan asli daerah," ucapnya.
Pj Bupati Jeneponto itu juga menambahkan bahwindeks pembangunan manusia dan stunting yang belakangan ini terus meningkat. Dia berharap agar KKT dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah.
“Saya berharap pengurus KKT juga memberikan perhatiannya terkait dengan indeks pembangunan manusia dan stunting yang terbilang tinggi. Ini kami butuh kerjasama dan solusi konkrit dengan pengurus KKT,” terangnya.
Dia menambahkan Bagaimana Kabupaten Jeneponto bisa maju, bisa menjadi lokomotif perekonomian di Sulawesi Selatan karena potensinya cukup memadai.
" Tapiang tidak bisa si pungkiri kita masih dibawah indikator sosial ekonomi masih dibawah di Sulawesi Selatan, saya kurang lebih dua bulan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah di Kabupaten Jeneponto," tandasnya.
Adapun tiga permasalahan di Kabupaten Jeneponto yang pertama terkait dengan kelangkaan bibit, kedua fenomena kelangkaan pupuk, ketiga terkait dengan harga anjlok ketika Panen raya.
"Jadi kalau tiga masalah ini selesai maka selesai masalah di Kabupaten Jeneponto, karena 85% warga Kabupaten Jeneponto bekerja di sektor pertanian. Kami disana hanya menjalankan apa yang sudah di rencanakan oleh Pemerintah Daerah, jadi saya berkomunikasi dengan eksternal yang bisa menjadi bagian mensupport Pemerintah Daerah untuk bisa menyelesaikan masalah termasuk Kerukunan Keluarga Turatea (KKT) di Kabupaten Jeneponto,"Jelasnya. (Ln/Sahar).